BOOKLET
PRINSIP
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum PAI
Dosen
Pengampu : Heny Kusmawati, M. Pd. I
Di susun
oleh:
Luluk Alfiyatul Husna 117108
Titik Handayani 117120
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM PATI
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
2020
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Pengembangan Kurikulum PAI (Teoritis & Praktis)
Penulis : Drs. H. Muslam,M.Ag., M.Pd
Penerbit
: PKPI2 (Pusat Kajian & Pengembangan Ilmu-Ilmu
Keislaman),Semarang
Tahun Terbit : Cet. 1-2008
Tebal Buku :151 halaman
ABSTRACT
Buku ini merupakan
hasil karya dari Drs. H. Muslam,M.Ag., M.Pd, yang berjudul Pengembangan Kurikulum PAI (Teoritis & Praktis). Didalam buku ini
terdapat
5 bab dan setiap babnya diperjelas
lagi degan sub-sub bab yang berkaitan dengan judul bab yang ada. Salah satu bab yang akan kita bahas adalah bab ke 3 pada sub bab yang
ke 2 tentang Prinsip Pengembangan Kurikulum PAI.
Kurikulum merupakan usaha untuk
mencari bagaimana rencana dan pengayaaan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai
tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Dalam pengembangan kurikulum, dapat
menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari
atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam
implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi
penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang
digunakan di lembaga pendidikan lainnya.
RINGKASAN
ISI
A.
Pengembangan Kurikulum PAI
Pada hakikatnya pengembangan
kurikulum merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana dan pengayaaan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan
dan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Pengembangan
kurikulum diarahkan pada pencapaian nilai-nilai umum, konsep-konsep, masalah
dan keterampilan yang akan menjadi isi kurikulum yang disusun dengan focus pada
nilai-nilai yang ada serta berpijak pada prinsi-prinsip pengembangan kurikulum.
Berdasarkan UU No 20
tahun 203 bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1 bahwa pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada sumber nasional pendidikan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Suatu kurikulum diharapkan memberikan landasan, isi
dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai
dengan tuntutan dan tantangan perkembangan masyarakat.
Dalam pengembangan kurikulum, dapat
menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari
atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam
implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi
penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang
digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali
prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum.
B.
Prinsip
Pengembangan Kurikulum PAI
Secara
gramatikal, prinsip berarti asas, dasar, keyakinan, dan pendirian. Dari
pengertian ini tersirat makna bahwa kata prinsip menunjuk pada hal yang sangat
penting, mendasar, harus diperhatikan, memiliki sifat mengatur dan
mengarahakan, serta sesuatu yang biasanya selalu ada atau terjadi pada situasi
kondisi yang serupa. Pengertian dan makna prinsip ini menunjukkan bahwa prinsip
itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam kaitannya dengan keberadaan
sesuatu. Melalui pemahaman suatu prinsip, orang bisa menjadikan sesuatu itu
lebih efektif dan efisien. Prinsip juga mencerminkan hakikat yang dikandung
oleh sesuatu, baik dalam dimensi proses maupun dimensi hasil, dan bersifat
memeberikan rambu-rambu atau aturan main yang harus diikuti untuk mencapai
tujuan secara benar.
Dalam
Undang-undang R.I No. 14 tahun 2005 tentang guru. Bab Pasal 1 dijelaskan, bahwa
guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikananak usia dini di jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
Kurikulum sekolah
merupakan instrumen strategis untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia
baik jangka pendek maupun jangka panjang, kurikulum sekolah juga memiliki ko-
herensi yang amat dekat dengan upaya pencapaian tujuan sekolah dan atau tujuan
pendidikan.
1.
Prinsip Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah
a. Prinsip Relevansi
Prinsip relevansi
adalah kesesuaian, keserasian pendidikan dengan tuntutan
masyarakat. Pendidikan dikatakan relevan, jika hasil pendidikan tersebut
berguna secara fungsional bagi masyarakat. Oleh karena itu, lulusan dari
pendidikan harus memiliki nilai relevansi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
dan dunia kerja, sehingga diperlukan kurikulum yang dapat mengantisipasi apa
yang terjadi pada masa yang akan datang.
Relevansi pendidikan kaitannya dengan tuntutan pekerjaan. Sekolah
bertugas menyiapkan anak agar mampu bekerja sesuai dengan bidangnya. Oleh
karena itu, kegiatan pengajaran yang dilakukan hendaknya juga member pengalaman
dan keterampiln tertentu secara konkret. Hal itu berarti sekolah telah
membekali anak pengalaman bekerja sehinga jika mereka kelak terjun di
masyarakat untuk bekerja sudah tidak canggung lagi dan siap pakai. Untuk
memberikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan, pihak sekolah hendaknya
bekerja sma dengan masyarakat atau pemakai lulusan sekolah.
b.
Prinsip
Efisiensi
Merupakan
perbandingan antara hasil yang dicapai dan pengeluaran (beberapa waktu, tenaga,
dan biaya) yang diharapakan paling tidak menunjukkan hasil yang seimbang.
Proses belajar mengajar dikatakan efisien jika usaha, biaya, dan waktu yang
digunakan untuk menyeleseikan program pengajaran tersebut dapat merealisasikan
hasil yang optimal. Dengan kata lain, prinsip ekonomi harus diterapkan dalam
hal ini, yaitu kerja dengan tenaga, waktu dan biaya sedikit atau sekecil
mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal.
c. Prinsip Fleksibilitas
Dalam kurikulum sekolah, pengertian fleksibelitas
itu mencakup kebebasan murid untuk memilih program pendidikan yang disenangi,
sedangkan bagi guru kebebasan untuk mengembangkan program pengajaran yang akan dilakukan.
Untuk mewujudkan prinsip fleksibilitas itu, dalam kurikulum sekolah biasanya
telah disediakan sejumlah program pilihan yang boleh dipilih siswa sesuai
dengan minat dan kemampuannya.
d.
Prinsip
Kontinuitas
Kontinuitas
artinya kesinambungan. Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara
berkesinambungan, tidak terputus-putus atau berhenti-henti. Oleh karena itu
pengalaman belajar yang disedikan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan
antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan
dengan jenjang lainnya, juga dengan jenjang pekerjaan.
e.
Prinsip
Efektivitas
Walaupun kurikulum tersebut harus murah dan sederhana, tetapi
keberhasilannya tetap harus diperhatikan. Keberhasilan pelaksanaan kurikulum
ini baik secara rutinitas maupun kualitas. Pengembangan suatu kurikulum tidak
dapat dilepaskan dan merupakan penjabaran serta perencanaan pendidikaan.
Perencanaan di bidang pendidikan juga merupakan bagian yang dijabarkan dan
kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan. Keberhasilan kurikulum akan
mempengaruhi keberhasilan pendidikan.
2.
Prinsip Pengembangan Kurikulum PAI di Madrasah
Madrasah merupakan
satuan pendidikan Islam yang telah ada pada saat Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya yang merupakan satuan pendidikan Islam yang didirikan atau
swadaya masyarakat. Madrasah sangat bervariasi, tergantung
pemilik dan pendirinya. Karenanya, kualitas pendidikan di madrasah pun sangat
bervariasi. Maka, dengan demikian eksistensi madrasah dalam dunia Indonesia
sangat menentukan dalam perkembangan dunia pendidikan yang ada di Indonesia,
utamanya pendidikan yang berbasis pendidikan Islam.
Madrasah
merupakan satuan pendidikan islam tertua ke dua yang ada di Indonesia setelah
pesantren. Madrasah pertama kali lahir pada abad 20 dengan nama Manba’ul Ulum
Kerajaan Surakarta tahun 1905 dan sekolah Abadiyah yang di dirikan oleh Syekh
Abdullah Ahmad di Sumatera Barat tahun 1909.
Kehadiran madrasah dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memberlakukan
secara berimbang antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum dalam kegiatan
pendidikan di kalangan umat Islam. Atau dengan kata lain madrasah merupakan
perpaduan system pendidikan pesantren dengan system pendidikan kolonial.
Adapun prinsip pengembangn kurikulum di madrasah yaitu:
a.
Prinsip
pendidikan seumur hidup
Prinsip pendidikan
seumur hidup mengandung implikasi, bahwa sekolah tidak saja memberi pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan saja pada saat peserta didik tamat dari
sekolah, namun juga memberikan bekal kemampuan untuk dapat
tumbuh-menumbuhkembangkan dirinya sendiri di luar sekolah dan berjalan secara
terus menerus sepanjang hayatnya.
b.
Prinsip
pertautan
Prinsip pertautan
yaitu pertautan sempurna isi kurikulum dengan agama, termasuk ajaran-ajaran dan
nilai-nilainya, pertautan antara pelajaran, pengamalan-pengamalan dan aktifitas
yang terkandung dalam kurikulum dan juga pertautan antara kandungan kurikulum
dengan kebutuhan anak, masyarakat, tuntutan jaman dan kondisi lingkungan.
3.
Prinsip Pengembangan Kurikulum PAI di Pondok Pesantren
Pendidikan pondok pesantren sendiri dibentuk sesuai
dengan ciri khas daerah masing-masing. Kurikulum yang digunakan pondok
pesantren dalam melaksnakan pendidikannya tidak sama dalam kurikulum yang
digunakan dalam lembaga pendidikan formal, bahkan tidak sama antara satu pondok
pesantren dengan pondok pesantren yang lainnya. Pada umumnya, kurikulum pondok
pesantren yang menjadi arah pembelajaran tertentu (manhaj), diwujudkan dalam
bentuk penetapan kitab-kitab tertentu sesuai dengan tingkatan ilmu pengetahuan
santri. Sebenarnya, model pembelajaran yang diberikan oleh pondok pesantren
kepada santrinya, sejalan dengan salah satu prinsip pembelajaran modern, yang
dikenal dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning), yaitu
dengan mempelajari sampai tuntas kitab pegaangan yang dijadikan rujukan utama
untuk masing-masing bidang ilmu yang berbeda. Akhir pembelajaran dilakukan
berdasarkan kitab yang dipelajari.
Prinsip pengembangan kurikulum di pondok pesantren
yaitu, prinsip berorientasi pada tujuan. Dengan prinsip ini dimaksudkan agar
semua kegiatan pengajaran didasarkan dan berkiblat pada tujuan yang akan
dicapai. Seperti halnya di sekolah, di madrasah dan juga di pondok pesantren,
semuanya tentu menggunakan prinsip pengembangan kurikulum yang berorientasi
pada tujuan, namun dengan tujuan yang berbeda.
Kemudin ada prinsip pendidikan seumur hidup. Dengan
prinsip ini dimaksudkan adanya kesadaran dan kemauan setiap manusia untuk selalu
membuka diri, mengembangkan kemampuan kretifitas dan kepribadiannya melalui
kegiatan belajar mengajar. Belajar tidak harus hanya terikat dalam konteks
sekolah atau yang formal saja, melainkan secara belajar sendiri di manapun
kapanpun seumur hidup (long life education).
KESIMPULAN
Dari pemaparan yang telah penulis sampaikan, ada beberapa hal kesimpulan
yang bisa diambil, yaitu:
·
Pengembangan kurikulum
merupakan usaha untuk mencari bagaimana rencana dan pengaan mengenai tujuan,
isis, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan
kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu lembaga.
·
Kata
prinsip menunjuk pada hal yang sangat penting, mendasar, harus diperhatikan,
memiliki sifat mengatur dan mengarahakan, serta sesuatu yang biasanya selalu
ada atau terjadi pada situasi kondisi yang serupa. Pengertian dan makna prinsip
ini menunjukkan bahwa prinsip itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam
kaitannya dengan keberadaan sesuatu. Melalui pemahaman suatu prinsip, orang
bisa menjadikan sesuatu itu lebih efektif dan efisien. Prinsip juga mencerminkan
hakikat yang dikandung oleh sesuatu, baik dalam dimensi proses maupun dimensi
hasil, dan bersifat memeberikan rambu-rambu atau aturan main yang harus diikuti
untuk mencapai tujuan secara benar.
·
Prinsip pengembangan kurikulum PAI di
Sekolah yaitu prinsip relevansi, prinsip efisiensi, prinsip fleksibilitas,
prinsip kontinuitas dan prinsip efektivitas.
·
Prinsip pengembangan kurikulum PAI di
Madrasah yaitu prinsip pendidikan seumur hidup dan prinsip pertautn.
·
Prinsip perkembangan kurikulum PAI di
Pondo Pesantren yaitu prinsip berorientasi pada tujuan dan prinsip seumur
hidup.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
Buku ini memiliki kelebihan dan
kekurangan, adapun beberapa kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut:
A. Kelebihan Buku
1.
Buku ini terdapat biografi pengarang yang cukup jelas
2.
Ada
footnote di setiap kutipan yang mungkin diambil dari buku lain.
3.
Banyak memberikan ilmu pengetahuan disetiap sub babnya
khususnya tentang prinsip pengembangan kurikulum.
B.
Kekurangan Buku
1.
Untuk tampilan luarnya (cover) kurang menarik sehingga minat
baca menjadi rendah.
2.
Dalam buku ini
didapati beberapa kosa kata dari bahasa asing yang sulit dimengerti oleh
pembaca baik cara melafalkan atau arti dari kosa kata tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiyantoro,
Burhan. 1988. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah Sebuah Pengantar
Teoritis dan Pelaksanaan. Yogyakarta: BPFE
Suswaningsih. 2020. jurnal Prinsip dan Faktor
yang Mempengaruhi Perkembangan Kurikulum
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2017. Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdikarya