Breaking News

Makalah

Monday, September 26, 2016

makalah ILMU BANTU DALAM PENDIDIKAN

ILMU BANTU DALAM PENDIDIKAN

I.       Pendahuluan

Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat mencapai derajat yang tinggi dibandingkan makhluk-makhluk yang lain. Namun demikian pendidikan  beserta dunianya sampai sekarang masih menjadi persoalan yang kompleks dan juga akan sealalu menjadi kajian panjang yang tidak akan pernah habis sepanjang peradaban manusia.
Untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam pendidikan tidak dapat diperolah secara serta merta, namun harus melalui proses yang panjang dalam memahami arti dalam dari pendidikan itu sendiri secara sistematis, terprogram dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu yang dapat membantunya.

II.    Permasalahan

Dari fenomena di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas berbagai permasalahan yang berhubungan dengan Ilmu Bantu Pendidikan, yaitu :
1.      Apakah pengertian Pendidikan ?
2.      Ilmu apa yang dapat membantu proses pendidikan?

III. Pembahasan

1.      Pengertian Pendidikan
Istilah Pendidikaan  secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Paedagogie yaang terdiri dari dua kata yaitu “Pais” yang artinya anak dan “again/ago” artinya membimbing. Jadi istilah pendidikaan (Paedagogie) adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.
Sedangkan secara definitif istilah pendidikan diartikan oleh para ahli sebagai berikut :
a.       Kamus Besar Bahasa  Indonesia : Pendidikan adalah Proses perubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.1
b.      Ahmad D Marimba mendefinisikan bahwa: Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan  secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama.2
c.       Ki Hajar Dewantara mengumakakan bahwa: Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapi keselamatan dan kebahagiaan yang stinggi-tingginya.
d.      Made Pidarta mengemukakan bahwa “ Pekerjaan mendidik mencakup banyak hal, yaitu segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan manusia. Mulai dari perkembangan fisik, kesehatan, ketrampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan iman, semuanya ditangani oleh pendidik. Berarti mendidik bermaksud membuat manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya, dari kehidupan alamiah menjadi berbudaya. Mendidik adalah membudayakan manusia”3.
e.       Sedangkan menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Fuad Ihsan menyebutkan bahwa pendidikan adalah “proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya  dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi kegenerasi”4.
f.       Menurut Mahjubah Magazine pendidikan adalah “proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupanya, dan mencakup dalam segala bidang”5.
g.      Abdur Rahman Al-Nahlawi berpendapat bahwa pendidikan berarti :
-          Memelihara fitrah anak.
-          Menumbuhkan seluruh bakat dan kesiapannya.
-          Mengarahkan fitrah dan seluruh bakatnya agar menjadi baik dan sempurna.
-          Bertahap dalam prosesnya.
h.      Sedangkan Fuad Ihsan merumuskan definisi Pendidikan sebagai berikut :
1)      Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan;
2)      Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya;
3)      Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat;
4)      Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan6.
Sejalan dengan hal tersebut, menurut Undang-undang  No. 20  Tahun 2003 Tentang  Sistem Pendidikan Nasional,   Bab I Pasal 1 menyebutkan Bahwa :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekutan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan  yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara7.

Berdasarkan definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah  segala usaha yang dilakukan dengan terencana dan berkesinambungan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik dan membentuk kepribadian anak didik, serta untuk menjaga dan meneruskan adat dan budaya masyarakat. Jadi pada dasarnya pendidikan merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang akhurnya dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu memberikan perubahan pada peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan.
2.      Ilmu Bantu Dalam Pendidikan
Ada istilah Pendidikan dan Ilmu Pendidikan, secara singkat dapat dijelaskan bahwa Ilmu Pendidikan merupakan segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan yang bersifat teoritis, sedangkan pendidikan sudah dijelaskan di atas merupakan proses kgiatannya.
Seiring dengan perkembangan zaman yang kian maju, begitu banyak disiplin ilmu baru yang mulai memisahkan diri dari induknya. Seiring dengan kesadaran akan eksistensi diri akan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai kholifah dimuka bumi, maka kebutuhan akan pendalaman ilmu dari berbagai bidang menjadi sangat dibutuhkan.
Terkait dengan tugas kekholifahan di muka bumi, tugas  manusia sangatlah mulia, namun juga merupakan sesuatu yang kompleks. Penguasaan terhadap ilmu-ilmu pengetahuan menjadi sangat penting, upaya untuk menguasainya haruslah melalui proses.
Dr. Sutari Barnadib mengemukakan bahwa Ilmu Pendidikan dimasukkan sebagai Ilmu Pengetahuan Empiris, Ilmu Pengetahuan Rohani, dan Ilmu Pengetahuan Normatif.8
Tapi kita tahu bahwa untuk sampai pada pengetahuan empiris, rohani maupun normatif, didalamnya juga membutuhkan Ilmu Pasti, Logika maupun Filsafat yang merupakan golongan ilmu murni. Satu contoh, ilmu pengetahuan normatif yang mengajarkan norma-norma kehidupan, di dalamnya tidak terlepas dari ilmu logika dan filsafat yang merupakan ilmu dasar pijakan dalam mengembangkan ilmu normatif tersebut, sehingga akan terhindar dari kontradiksi antara norma dengan logika.
Sementara itu Drs. Amir Daien Indrakusuma menggolongkan Ilmu Pendidikan dalam kelompok Sosial Sciences.9 Sedangkan Imam Al-Ghozali tidak secara langsung memasukkan Ilmu Pendidikan, namun dapat diperkirakan kedudukan ilmu pendidikan pada ilmu pengetahuan ukhrowi.
Namun sebenarnya masing-masing bagian satu dengan yang lainnya saling berhubungan. Ilmu Pendidikan contohnya tidak lepas dari norma-norma yang disusun berdasarkan pengalaman yang dipraktikkan dimasa lalu, sehingga berdaya guna pedoman dalam praktik pendidikan.10
Demikian hubungan timbal balik teori dan praktik yang saling mengisi antara satu dengan yang lainnya. Teori disusun dan dikaji sebagai dasar pijakan untuk melaksanakan praktik di lapangan. Bila ternyata fakata tidak sesuai dengan teori yang ada, maka praktik kemudian dijadikan untuk menyusun kembali teori yang tepat dan begitu sebaliknya. Artinya teori pendidikan dapat mengontrol pendidikan dan praktik pendidikan dapat mengemukakan teori pendidikan.
Sedangkan yang termasuk kategori Ilmu bantu dalam pendidikan adalah :
1.      Ilmu Jiwa (Psikologi) yaitu ilmu yang mempelajari tentang prilaku manusia, baik mengenai gejala, proses, maupun latar belakangnya. Sejalan dengan  perkembangan ilmu pengetahuan, maka Psikologi mempunyai berbagai cabang, yaitu :
-          Psikologi Anak
-          Psikologi Belajar
-          Psikologi  Perkembangan.
-          Psikologi Agama.
-          Psikologi Pendidikan
-          Dan lain-lain.
2.      Ilmu Logika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kaidah-kaidah hidup yang didasarka pada penalaran akal pikiran manusia. Di dalamnya tidak mempelajari hal-hal yang bersifat metafisika, atau yang biasa dikenal dengan istilah ilmu mantiq.
3.      Ilmu Etika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang norma-norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat biasa yang menyangkut tiga unsur, yaitu : norma susila, norma adata, dan norma agama. Persinggungan antara norma-norma ini biasanya akan menimbulkan proses asimilasi dan akulturasi yang kemudian akan melebur menjadi adata yang kita kenal dengan adat istiadat.
4.      Ilmu Hukum, yaitu ilmu yang mepelajari tentang hukum-hukum yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Setiap kelompok masyarakat pasti ada aturan yang diciptakan dan disepakati bersama yang merupakan tata aturan yang harus ditaati bersama pula. Di tengah-tengah masyarakat kita akan temui adanya hukum adat, yaitu hukum yang diciptakan dan disepakati oleh masyarakat tertentu yang tidak ada pada masyarakat yang lain. Selain hukum adat, di tengah masyarakat kita juga mengenal hukum pemerintah dan juga hukum agama.
5.      Ilmu Ekonomi, yaitu ilmu yang mempelajari seluk beluk kehidupan manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya yang bersifat jasmaniah.   Kebutuhan makan, sandang, dan panan merupakan kebutuhan pokok manusia, yang kemudian akan berkembang pada kebutuhan-kebutuhan skunder.
6.      Ilmu Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk pendidikan baik secara teoritis maupun praktis.
7.      Ilmu Sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang berbagai sendi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Semua disiplin ilmu yang sudah disebutkan di atas merupakan ilmu-ilmu yang dapat membantu berlangsungnya proses pendidikan dengan baik dan maksimal. Karena tanpa adanya ilmu-ilmu tersebut maka proses pendidikan tidak bisa berlangsung dengan baik.

IV. Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat kita taik beberapa kesimpulan, yaitu :
1.      Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain dalam rangka menuntun dan menumbuhkembangkan bakatnya untuk mencapai kedewasaan.
2.      Pada dasarnyasemua cabang ilmu pengetahuan adalah dapat menjadi ilmu bantu dalam pendidikan, karena semua disusun dan dikaji dalam rangka untuk mencapai kesempurnaan pada aspeknya masing-masing. Namun terdapat beberapa cabang ilmu yang bersentuhan lansung dengan pendidikan yaitu : ilmu jiwa, ilmu logika, ilmu hukum, ilmu ekonomi, ilmu pendidikan dan ilmu sosiologi.

 

 

 

 

 

 

 






DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu dan Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan, Semarang, Rineka Cipta, 1991.
Aly Hery Noer, Ilmu Pendidikan Islam, PT. Logos wacana Ilmu, 1999.
Ihsan Fuad,Dasar-Dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003 Cet. 3.
Mahjubah Magazine, Terjemahan Yedi Kurniawan, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, Jakarta: Firdaus,1993, cet. 3.
Pidarta Made, Landasan Kependidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, cet. 1
Tim Penyusun kamus Pusat Bahasa Depatemen Pendidikan nasional , Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta : balai Pustaka, 2005 cet. 3.
Undang-Undang  No. 20  Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta : Widia Wacana Press, 2003.






1 Tim Penyusun kamus Pusat Bahasa Depatemen Pendidikan nasional , Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : balai Pustaka, 2005) cet. 3, hlm. 263
2 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (PT. Logos wacana Ilmu, 1999), hlm. 2.
3 Made Pidarta, Landasan Kependidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2000) cet. 1, hlm.  2.
4 Fuad Ihsan,Dasar-Dasar Kependidikan  (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Cet. 3, hlm. 4-5.
5 Mahjubah Magazine, Terjemahan Yedi Kurniawan, Pendidikan Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan (Jakarta: Firdaus,1993,) cet. 3, hlm. 1.
6 Fuad Ihsan, loc cit, hlm. 5
7 Undang-Undang  No. 20  Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Yogyakarta : Widia Wacana Press, 2003) hlm. 5
8 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan ( Semarang, Rineka Cipta, 1991) hlm. 88.
9 Ibid, hlm. 89
10 Ibid, hlm. 91.

No comments:

© Copyright YONGKIRUDI