ILMU BANTU DALAM PENDIDIKAN
I. Pendahuluan
Pendidikan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi manusia, karena dengan
pendidikan manusia dapat mencapai derajat yang tinggi dibandingkan
makhluk-makhluk yang lain. Namun demikian pendidikan beserta dunianya sampai sekarang masih
menjadi persoalan yang kompleks dan juga akan sealalu menjadi kajian panjang
yang tidak akan pernah habis sepanjang peradaban manusia.
Untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam pendidikan tidak dapat diperolah
secara serta merta, namun harus melalui proses yang panjang dalam memahami arti
dalam dari pendidikan itu sendiri secara sistematis, terprogram dengan
melibatkan berbagai disiplin ilmu yang dapat membantunya.
II. Permasalahan
Dari fenomena di atas, maka
dalam makalah ini akan dibahas berbagai permasalahan yang berhubungan dengan
Ilmu Bantu Pendidikan, yaitu :
1.
Apakah pengertian Pendidikan ?
2.
Ilmu apa yang dapat membantu
proses pendidikan?
III. Pembahasan
1.
Pengertian
Pendidikan
Istilah Pendidikaan
secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Paedagogie yaang
terdiri dari dua kata yaitu “Pais” yang artinya anak dan “again/ago” artinya
membimbing. Jadi istilah pendidikaan (Paedagogie) adalah bimbingan yang
diberikan kepada anak.
Sedangkan
secara definitif istilah pendidikan diartikan oleh para ahli sebagai berikut :
a.
Kamus Besar Bahasa Indonesia : Pendidikan adalah Proses
perubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan
mendidik.1
b.
Ahmad D Marimba mendefinisikan
bahwa: Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian utama.2
c.
Ki Hajar Dewantara mengumakakan
bahwa: Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapi
keselamatan dan kebahagiaan yang stinggi-tingginya.
d.
Made Pidarta mengemukakan bahwa “
Pekerjaan mendidik mencakup banyak hal, yaitu segala sesuatu yang bertalian
dengan perkembangan manusia. Mulai dari perkembangan fisik, kesehatan,
ketrampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai kepada perkembangan
iman, semuanya ditangani oleh pendidik. Berarti mendidik bermaksud membuat
manusia menjadi lebih sempurna, membuat manusia meningkatkan hidupnya, dari
kehidupan alamiah menjadi berbudaya. Mendidik adalah membudayakan manusia”3.
e.
Sedangkan menurut Crow and Crow
yang dikutip oleh Fuad Ihsan menyebutkan bahwa pendidikan adalah “proses yang
berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan
sosialnya dan membantu meneruskan adat
dan budaya serta kelembagaan sosial dari generasi kegenerasi”4.
f.
Menurut Mahjubah Magazine
pendidikan adalah “proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan
dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupanya, dan mencakup dalam segala
bidang”5.
g.
Abdur Rahman Al-Nahlawi
berpendapat bahwa pendidikan berarti :
-
Memelihara fitrah anak.
-
Menumbuhkan seluruh bakat dan
kesiapannya.
-
Mengarahkan fitrah dan seluruh
bakatnya agar menjadi baik dan sempurna.
-
Bertahap dalam prosesnya.
h.
Sedangkan Fuad Ihsan merumuskan
definisi Pendidikan sebagai berikut :
1)
Suatu proses pertumbuhan yang
menyesuaikan dengan lingkungan;
2)
Suatu pengarahan dan bimbingan
yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya;
3)
Suatu usaha sadar untuk
menciptakan suatu keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh
masyarakat;
4)
Suatu pembentukan kepribadian dan
kemampuan anak dalam menuju kedewasaan6.
Sejalan dengan hal
tersebut, menurut Undang-undang No.
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 menyebutkan Bahwa :
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekutan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara7.
Berdasarkan definisi di
atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan
adalah segala usaha yang dilakukan
dengan terencana dan berkesinambungan yang bertujuan untuk mengembangkan
potensi anak didik dan membentuk kepribadian anak didik, serta untuk menjaga
dan meneruskan adat dan budaya masyarakat. Jadi pada dasarnya pendidikan
merupakan semua aktivitas yang dilakukan oleh manusia yang akhurnya dapat
mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu memberikan perubahan pada peserta didik
setelah mengikuti proses pendidikan.
2.
Ilmu Bantu Dalam
Pendidikan
Ada
istilah Pendidikan dan Ilmu Pendidikan, secara singkat dapat dijelaskan bahwa
Ilmu Pendidikan merupakan segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan yang
bersifat teoritis, sedangkan pendidikan sudah dijelaskan di atas merupakan
proses kgiatannya.
Seiring
dengan perkembangan zaman yang kian maju, begitu banyak disiplin ilmu baru yang
mulai memisahkan diri dari induknya. Seiring dengan kesadaran akan eksistensi
diri akan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai kholifah dimuka bumi, maka
kebutuhan akan pendalaman ilmu dari berbagai bidang menjadi sangat dibutuhkan.
Terkait
dengan tugas kekholifahan di muka bumi, tugas
manusia sangatlah mulia, namun juga merupakan sesuatu yang kompleks.
Penguasaan terhadap ilmu-ilmu pengetahuan menjadi sangat penting, upaya untuk menguasainya
haruslah melalui proses.
Dr.
Sutari Barnadib mengemukakan bahwa Ilmu Pendidikan dimasukkan sebagai Ilmu
Pengetahuan Empiris, Ilmu Pengetahuan Rohani, dan Ilmu Pengetahuan Normatif.8
Tapi
kita tahu bahwa untuk sampai pada pengetahuan empiris, rohani maupun normatif,
didalamnya juga membutuhkan Ilmu Pasti, Logika maupun Filsafat yang merupakan
golongan ilmu murni. Satu contoh, ilmu pengetahuan normatif yang mengajarkan
norma-norma kehidupan, di dalamnya tidak terlepas dari ilmu logika dan filsafat
yang merupakan ilmu dasar pijakan dalam mengembangkan ilmu normatif tersebut,
sehingga akan terhindar dari kontradiksi antara norma dengan logika.
Sementara
itu Drs. Amir Daien Indrakusuma menggolongkan Ilmu Pendidikan dalam kelompok
Sosial Sciences.9 Sedangkan Imam
Al-Ghozali tidak secara langsung memasukkan Ilmu Pendidikan, namun dapat
diperkirakan kedudukan ilmu pendidikan pada ilmu pengetahuan ukhrowi.
Namun
sebenarnya masing-masing bagian satu dengan yang lainnya saling berhubungan.
Ilmu Pendidikan contohnya tidak lepas dari norma-norma yang disusun berdasarkan
pengalaman yang dipraktikkan dimasa lalu, sehingga berdaya guna pedoman dalam
praktik pendidikan.10
Demikian
hubungan timbal balik teori dan praktik yang saling mengisi antara satu dengan
yang lainnya. Teori disusun dan dikaji sebagai dasar pijakan untuk melaksanakan
praktik di lapangan. Bila ternyata fakata tidak sesuai dengan teori yang ada,
maka praktik kemudian dijadikan untuk menyusun kembali teori yang tepat dan
begitu sebaliknya. Artinya teori pendidikan dapat mengontrol pendidikan dan
praktik pendidikan dapat mengemukakan teori pendidikan.
Sedangkan
yang termasuk kategori Ilmu bantu dalam pendidikan adalah :
1.
Ilmu Jiwa (Psikologi) yaitu ilmu
yang mempelajari tentang prilaku manusia, baik mengenai gejala, proses, maupun
latar belakangnya. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, maka Psikologi mempunyai berbagai cabang,
yaitu :
-
Psikologi Anak
-
Psikologi Belajar
-
Psikologi Perkembangan.
-
Psikologi Agama.
-
Psikologi Pendidikan
-
Dan lain-lain.
2.
Ilmu Logika, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang kaidah-kaidah hidup yang didasarka pada penalaran akal
pikiran manusia. Di dalamnya tidak mempelajari hal-hal yang bersifat
metafisika, atau yang biasa dikenal dengan istilah ilmu mantiq.
3.
Ilmu Etika, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang norma-norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat biasa
yang menyangkut tiga unsur, yaitu : norma susila, norma adata, dan norma agama.
Persinggungan antara norma-norma ini biasanya akan menimbulkan proses asimilasi
dan akulturasi yang kemudian akan melebur menjadi adata yang kita kenal dengan
adat istiadat.
4.
Ilmu Hukum, yaitu ilmu yang
mepelajari tentang hukum-hukum yang berlaku di tengah-tengah masyarakat. Setiap
kelompok masyarakat pasti ada aturan yang diciptakan dan disepakati bersama
yang merupakan tata aturan yang harus ditaati bersama pula. Di tengah-tengah
masyarakat kita akan temui adanya hukum adat, yaitu hukum yang diciptakan dan
disepakati oleh masyarakat tertentu yang tidak ada pada masyarakat yang lain.
Selain hukum adat, di tengah masyarakat kita juga mengenal hukum pemerintah dan
juga hukum agama.
5.
Ilmu Ekonomi, yaitu ilmu yang
mempelajari seluk beluk kehidupan manusia terkait dengan pemenuhan kebutuhan
hidupnya yang bersifat jasmaniah.
Kebutuhan makan, sandang, dan panan merupakan kebutuhan pokok manusia,
yang kemudian akan berkembang pada kebutuhan-kebutuhan skunder.
6.
Ilmu Pendidikan, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang seluk beluk pendidikan baik secara teoritis maupun praktis.
7.
Ilmu Sosiologi, yaitu ilmu yang
mempelajari tentang berbagai sendi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial.
Semua
disiplin ilmu yang sudah disebutkan di atas merupakan ilmu-ilmu yang dapat
membantu berlangsungnya proses pendidikan dengan baik dan maksimal. Karena
tanpa adanya ilmu-ilmu tersebut maka proses pendidikan tidak bisa berlangsung
dengan baik.
IV. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat kita taik beberapa kesimpulan, yaitu :
1.
Pendidikan merupakan usaha sadar
yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain dalam rangka menuntun dan
menumbuhkembangkan bakatnya untuk mencapai kedewasaan.
2.
Pada dasarnyasemua cabang ilmu
pengetahuan adalah dapat menjadi ilmu bantu dalam pendidikan, karena semua
disusun dan dikaji dalam rangka untuk mencapai kesempurnaan pada aspeknya
masing-masing. Namun terdapat beberapa cabang ilmu yang bersentuhan lansung
dengan pendidikan yaitu : ilmu jiwa, ilmu logika, ilmu hukum, ilmu ekonomi,
ilmu pendidikan dan ilmu sosiologi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Abu dan
Uhbiyati Nur, Ilmu Pendidikan, Semarang, Rineka Cipta, 1991.
Aly Hery Noer, Ilmu
Pendidikan Islam, PT. Logos wacana Ilmu, 1999.
Ihsan Fuad,Dasar-Dasar
Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003 Cet. 3.
Mahjubah Magazine, Terjemahan Yedi Kurniawan, Pendidikan
Anak Sejak Dini Hingga Masa Depan, Jakarta: Firdaus,1993, cet. 3.
Pidarta Made, Landasan
Kependidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2000, cet. 1
Tim Penyusun kamus Pusat Bahasa Depatemen Pendidikan
nasional , Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta : balai Pustaka, 2005
cet. 3.
Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Yogyakarta : Widia Wacana Press, 2003.
1
Tim Penyusun kamus Pusat Bahasa Depatemen Pendidikan nasional , Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta : balai Pustaka, 2005) cet. 3, hlm. 263
2
Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (PT. Logos wacana Ilmu, 1999),
hlm. 2.
3
Made Pidarta, Landasan Kependidikan, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2000)
cet. 1, hlm. 2.
4
Fuad Ihsan,Dasar-Dasar Kependidikan
(Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Cet. 3, hlm. 4-5.
5
Mahjubah Magazine, Terjemahan Yedi Kurniawan, Pendidikan Anak Sejak Dini
Hingga Masa Depan (Jakarta: Firdaus,1993,) cet. 3, hlm. 1.
6
Fuad Ihsan, loc cit, hlm. 5
7
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Yogyakarta : Widia Wacana Press, 2003) hlm. 5
8
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan ( Semarang, Rineka Cipta,
1991) hlm. 88.
9
Ibid, hlm. 89
10 Ibid, hlm. 91.
No comments:
Post a Comment